Blog tempat berbagi informasi seputar dunia islam

Selasa, 13 Desember 2016

Langkah Wudhu Sesuai sama Arahan Nabi





Semua puji untuk Allah, Rabb semesta alam. Shalawat serta salam pada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
 Setelah kita pelajari beragam jenis najis, setelah itu kita dapat mengetahui bagaimana tata langkah wudhu yang benar yang sesuai sama arahan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mudah-mudahan dengan kajian ini juga bisa meluruskan kekeliruan-kesalahan yang sampai kini ada. Hanya Allah yang berikan taufik.

 Shalat Tidak Sah Tanpa ada Berwudhu
Dari Ibnu ‘Umar –radhiyallahu ‘anhuma-, beliau berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تُق�'بَلُ صَلاَةٌ بِغَي�'رِ طُهُورٍ وَلاَ صَدَقَةٌ مِن�' غُلُولٍ

“Tidak ada shalat terkecuali dengan thoharoh. Tak ada sedekah dari hasil pengkhianatan. ”1
 An Nawawi –rahimahullah- menyampaikan, “Hadits ini yaitu nash2 tentang wajibnya thoharoh untuk shalat. Kaum muslimin sudah setuju kalau thoharoh ialah prasyarat sah shalat. ” 3
 Abu Hurairah menyampaikan kalau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تُق�'بَلُ صَلاَةُ أَحَدِكُم�' إِذَا أَح�'دَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ

“Shalat salah seseorang diantara kalian akan tidak di terima -ketika masihlah berhadats- hingga dia berwudhu. “4

 Tata Langkah Wudhu

 Mengenai tata langkah berwudhu diterangkan dalam hadits tersebut :

حُم�'رَانَ مَو�'لَى عُث�'مَانَ أَخ�'بَرَهُ أَنَّ عُث�'مَانَ ب�'نَ عَفَّانَ – رضى الله عنه – دَعَا بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ فَغَسَلَ كَفَّي�'هِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ مَض�'مَضَ وَاس�'تَن�'ثَرَ ثُمَّ غَسَلَ وَج�'هَهُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ ال�'يُم�'نَى إِلَى ال�'مِر�'فَقِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ ال�'يُس�'رَى مِث�'لَ ذَلِكَ ثُمَّ مَسَحَ رَأ�'سَهُ ثُمَّ غَسَلَ رِج�'لَهُ ال�'يُم�'نَى إِلَى ال�'كَع�'بَي�'نِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ ال�'يُس�'رَى مِث�'لَ ذَلِكَ ثُمَّ قَالَ رَأَي�'تُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- تَوَضَّأَ نَح�'وَ وُضُوئِى هَذَا ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَن�' تَوَضَّأَ نَح�'وَ وُضُوئِى هَذَا ثُمَّ قَامَ فَرَكَعَ رَك�'عَتَي�'نِ لاَ يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَف�'سَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِن�' ذَن�'بِهِ ». قَالَ اب�'نُ شِهَابٍ وَكَانَ عُلَمَاؤُنَا يَقُولُونَ هَذَا ال�'وُضُوءُ أَس�'بَغُ مَا يَتَوَضَّأُ بِهِ أَحَدٌ لِلصَّلاَةِ.

Humran pembantu Utsman bercerita kalau Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu pernah memohon air untuk wudhu lalu dia mau berwudhu. Beliau membersihkan ke-2 telapak tangannya 3 kali, lalu berkumur-kumur diiringi memasukkan air ke hidung, lalu membersihkan mukanya 3 kali, lalu membersihkan tangan kanan hingga ke siku tiga kali, lalu membersihkan tangan yang kiri seperti itu juga, lalu menyeka kepala, lalu membersihkan kaki kanan hingga mata kaki tiga kali, lalu kaki yang kiri seperti itu juga. Lalu Utsman berkata, “Aku lihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berwudhu seperti wudhuku ini, lalu beliau bersabda, “Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini lalu dia shalat dua rakaat dengan khusyuk (tdk pikirkan masalah dunia serta yg tidak miliki kaitan dengan shalat5), jadi Allah dapat mengampuni dosa-dosanya yang sudah lalu”. Ibnu Syihab berkata, “Ulama kita menyampaikan kalau wudhu seperti ini yaitu contoh wudhu yang paling prima yang dijalankan seseorang hamba untuk shalat”. 6

 Dari hadits ini serta hadits yang lain, kita bisa meringkas tata langkah wudhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti berikut.

Punya niat –dalam hati- untuk melenyapkan hadats.
1.Membaca basmalah : ‘bismillah’.
2.Membersihkan ke-2 telapak tangan sejumlah tiga kali.
3. Mengambil air dengan tangan kanan, lantas dimasukkan dalam mulut (berkumur-kumur atau      madmadho) serta dimasukkan dalam hidung (istinsyaq) sekalian –melalui satu cidukan-. Lalu air itu  di keluarkan (istintsar) dengan tangan kiri. Hal semacam ini dijalankan sejumlah tiga kali.
4.Membersihkan semua muka sejumlah tiga kali serta menyela-nyela jenggot.
5.Membersihkan tangan –kanan lalu kiri- sampai siku serta sembari menyela-nyela jari-jemari.
6.Membersihkan kepala 1 kali serta termasuk juga di dalamnya telinga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kedua telinga termasuk juga sisi dari kepala” (HR Ibnu Majah, disahihkan oleh Al Albani).
Tata cara membersihkan kepala ini yaitu seperti berikut, ke-2 telapak tangan dibasahi dengan air. Lalu kepala sisi depan dibasahi lantas menarik tangan sampai kepala sisi belakang, lalu menarik tangan kembali sampai kepala sisi depan. Kemudian segera dilanjutkan dengan memasukkan jari telunjuk ke lubang telinga, sedang ibu jari menggosok-gosok telinga sisi luar.
7.Membersihkan kaki 3 kali sampai ke mata kaki dengan memprioritaskan kaki kanan sembari bersihkan sela-sela jemari kaki.

Tersebut catatan utama yang butuh di perhatikan dalam tata langkah wudhu diatas.


 Ibnul Qayyim mengatakan,
“Ketika berkumur-kumur serta memasukkan air dalam hidung (istinsyaq), kadang waktu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memakai satu cidukan tangan, kadang waktu dengan 2 x cidukan serta kadang waktu juga dengan tiga kali cidukan. Tetapi beliau menyambungkan (tdk memisah) pada kumur-kumur serta istinsyaq. Beliau memakai separuh cidukan tangan untuk mulut serta separuhnya lagi untuk hidung. Saat satu sementara beliau berkumur-kumur serta istinsyaq dengan satu cidukan jadi peluang hanya dijalankan seperti ini yakni kumur-kumur serta istinsyaq disambung (bukanlah dipisah).
Mengenai saat beliau berkumur-kumur serta istinsyaq dengan dua atau tiga cidukan, jadi disini baru peluang berkumur-kumur serta beristinsyaq dapat dipisah. Walau demikian, yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam contohkan yaitu memisahkan pada berkumur-kumur serta istinsyaq. Seperti dijelaskan dalam shahihain10 dari ‘Abdullah bin Zaid kalau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tamadh-madho (berkumur-kumur) serta istinsyaq (memasukkan air dalam hidung) lewat air satu telapak tangan serta seperti ini dijalankan tiga kali. Dalam lafazh yang lain dijelaskan kalau tamadh-madho (berkumur-kumur) serta istinsyaq (memasukkan air dalam hidung) lewat tiga kali cidukan. Berikut sejarah yang lebih shahih dalam permasalahan kumur-kumur serta istinsyaq (memasukkan air dalam hidung).
Tak ada satu hadits shahih lantas yang menyebutkan kalau kumur-kumur serta istinsyaq dipisah. Terkecuali ada sejarah dari Tholhah bin Mushorrif dari ayahnya dari kakeknya yang menyampaikan kalau dia lihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memisah pada kumur-kumur serta istinsyaq11. Serta sejarah itu hanya datang dari Tholhah dari ayahnya, dari kakeknya. Padahal kakekanya tdk di kenal sebagai seseorang teman dekat. ”12

Membersihkan Kepala Cukup Sekali
Ibnul Qayyim menerangkan,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam umum membersihkan kepalanya semua serta kadangkala beliau membersihkan ke depan lalu ke belakang. Sehingga dari sini beberapa orang menyampaikan kalau membersihkan kepala itu 2 x. Akan namun yang pas yaitu membersihkan kepala cukup sekali (tanpa ada diulang). Untuk anggota wudhu lain umum diulang. Tetapi untuk kepala, cukup dibilas sekali. Berikut pendapat yang lebih tegas serta Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tdk pernah tidak sama dengan langkah tersebut.

Mengenai hadits yang mengulas beliau membersihkan kepala sekitar lebih sekali, kadangkala haditsnya shahih, tetapi tdk tegas. Seperti pengucapan kawan dekat yang menyebutkan kalau Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu dengan menyeka tiga kali tiga kali. Seperti juga pengucapan kalau Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membersihkan kepala 2 x. Terkadang juga haditsnya tegas, tetapi tdk shahih. Seperti hadits Ibnu Al Bailamani dari ayahnya dari ‘Umar kalau Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyeka tangannya tiga kali serta membersihkan kepala juga tiga kali. Tetapi butuh di ketahui kalau Ibnu Al Bailamani serta ayahnya yaitu periwayat yang lemah. ”13

 Kepala Sekalian Diusap dengan Telinga
 Telinga sebaiknya diusap bersamaan sesudah kepala lantaran telinga yaitu sisi dari kepala. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الأُذُنَانِ مِنَ الرَّأ�'سِ
“Dua telinga yaitu sisi dari kepala. ” 14 Hadits ini yaitu hadits yang lemah bila marfu’ (dikira perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam). Akan namun hadits diatas disebutkan oleh sebagian ulama salaf salah satunya yaitu Ibnu ‘Umar. 15
 Ash Shon’ani menerangkan,

Walaupun sanad hadits ini dikritik, walau demikian ada bermacam kisah yang memperkuat keduanya. Sebagai penguat hadits itu yaitu hadits yang menyampaikan kalau membersihkan dua telinga yaitu sekalian dengan kepala sejumlah sekali. Hadits yang sebutkan seperti ini sangatlah banyak, ada dari ‘Ali, Ibnu ‘Abbas, Ar Robi’ serta ‘Utsman. Semuanya hadits itu setuju kalau membersihkan ke-2 telinga sekalian berbarengan kepala dengan lewat satu cidukan air, sama seperti hal semacam ini yaitu arti zhohir (tekstual) dari kata marroh (yang artinya : sekali). Jika untuk membersihkan ke-2 telinga dipakai air yang baru, pasti tdk disebutkan, “Membasuh kepala serta telinga sekali saja”. Jika ada yang memaksudkan kalau beliau tidaklah mengulangi membersihkan kepala serta telinga, walau demikian yang ditujukan yaitu mengambil air yang baru, jadi ini pemahaman yang pasti tidak benar.
Mengenai kisah yang menyebutkan kalau air yang dipakai untuk membersihkan ke-2 telinga tidak sama dengan kepala, itu dapat dipahami bila air yang ada di tangan kala membersihkan kepala telah kering, maka untuk membersihkan telinga dipakai air yang baru. ”16

Semua Kepala Dibilas, Bukanlah Cuma Ubun-Ubun Saja
 Allah Ta’ala berfirman,
وَام�'سَحُوا بِرُءُوسِكُم�'
“Dan bilaslah kepala kalian. ” (QS. Al Maidah : 6)
Manfaat huruf baa’ dalam ayat diatas yaitu lil ilsoq artinya menempelkan serta bukanlah li tab’idh (sebutkan beberapa). Maknanya sama juga dengan membersihkan muka kala tayamum, sama seperti dalam ayat,
فَام�'سَحُوا بِوُجُوهِكُم�'
“Dan bilaslah muka kalian. ” (QS. Al Maidah : 6). Dua dalil diatas masihlah ada dalam konteks ayat yang sama. Menyeka muka pada tayamum bukanlah cuma beberapa (tetapi semuanya) maka yang ditujukan dengan menyeka kepala yaitu menyeka semua kepala.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menerangkan,
“Apabila ayat yang mengulas terkait tayamum tdk menyampaikan kalau mash (membersihkan) muka cuma beberapa meski sebenarnya tayamum yaitu pengganti wudhu serta tayamum jarang-jarang dikerjakan, bagaimana dapat ayat wudhu yang menerangkan mash (membersihkan) kepala hanya disebutkan beberapa saja yang dibilas meski sebenarnya wudhu sendiri yaitu hukum asal dalam berthoharoh serta kerap berkali-kali dikerjakan?! Tentu yang mengiyakan hal semacam ini tdk disebutkan oleh orang yang berakal. ”17
Demikian halnya ada dalam hadits lain diterangkan kalau membersihkan kepala yaitu semuanya serta bukanlah beberapa. Dalilnya,
عَن�' عَب�'دِ اللَّهِ ب�'نِ زَي�'دٍ قَالَ أَتَى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَأَخ�'رَج�'نَا لَهُ مَاءً فِى تَو�'رٍ مِن�' صُف�'رٍ فَتَوَضَّأَ ، فَغَسَلَ وَج�'هَهُ ثَلاَثًا وَيَدَي�'هِ مَرَّتَي�'نِ مَرَّتَي�'نِ ، وَمَسَحَ بِرَأ�'سِهِ فَأَق�'بَلَ بِهِ وَأَد�'بَرَ ، وَغَسَلَ رِج�'لَي�'هِ
Dari ‘Abdullah bin Zaid, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang, lantas kami keluarkan untuk dirinya air dalam bejana dari kuningan, lalu pada akhirnya beliau berwudhu. Beliau menyeka berwajah tiga kali, menyeka tangannya 2 x serta membersihkan kepalanya, dia menarik ke depan lalu ditarik ke belakang, lalu paling akhir beliau menyeka ke-2 kakinya. 18

Dalam kisah lain disebutkan,
وَمَسَحَ رَأ�'سَهُ كُلَّهُ
“Beliau membersihkan semua kepalanya. ”19
 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menerangkan, “Tidak ada satu juga kawan dekat yang bercerita tata langkah wudhu Nabi yang menyampaikan kalau Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam cuma mencukupkan dengan membersihkan beberapa kepala saja. ”20 Tetapi kala Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membersihkan ubun-ubun, beliau juga sekalian membersihkan imamahnya. 21
Sedang untuk wanita muslimah tata langkah membersihkan kepala tdk dibedakan dengan pria. Akan namun, bisa untuk wanita untuk membersihkan khimarnya saja. Akan namun, bila ia membersihkan sisi depan kepalanya dibarengi dengan khimarnya, jadi itu semakin bagus supaya lepas dari perselisihan beberapa ulama. Wallahu a’lam. 22
Mudah-mudahan berguna.


Langkah Wudhu Sesuai sama Arahan Nabi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar